Senin, 26 Maret 2012

demi......


Demi waktu yang selalu mempermainkanku
Aku terperangkap di dalam permainannya
Demi malam yang menggelapkan dirinya
Aku telah hilang menjadi gelap bersamanya

Menunduk, melangkah mengucap terbata
Aku lemah tak berdaya di dalam kosong jiwa
Lamunan kesadaran ini melodi hina
Dari nyanyian kesendirian di dalam jiwa

Malam tolong…tampar sadarkan aku
Bangunkan aku dari kepalsuan sadar ini
Jadikan sadar yang nyata dan benar tuk dirasa
Bahwa saat ini memang kusendiri bersamamu

-rizki ramadhian-

terhina karena merasa


Terhina karena merasa
Dan diam karena tak berdaya
Sedih karena ini adalah nyata
Pasrah di dalam harapan doa

Lama sudah dan bahkan terlalu lama kosong
Bagai kotak sampah yang sengsara
Tak terisi sedikit pun tuk sekedar merasa
Sepi itu sendiri yang mengganggu

Mata membuka coba mencari
Hati bertanya masih layakkah??
Untuk sekedar ditemukan dan terlihat
Hanya sekedar ingin membuktikan
Bahwa masih ada yang namanya cinta
Yang tersisa….

-rizki ramadhian-

rasakan apa yang kurasa


Rasakan  apa yang kurasa..apakah terasa olehmu?
Lihat apa yang kulihat..apakah terlihat olehmu?
Percaya apa yang ku percaya..apakah kau bisa?
Harapanku untukmu apakah terdengar olehmu?

Aku merasa hangat bersamamu..hangatkah kau bersamaku?
Aku melihat cinta pada dirimu..apa kau juga melihatnya padaku?
Aku percaya pada cintaku untukmu..adakah kau juga begitu?
Harapanku untukmu apakah terdengar olehmu?

Malam berlalu berganti menjadi hangat pagi yang tenang
Seperti itulah dirimu bagiku, terasa hangat untuk dinanti
Matahari menyinari bumi ini tanpa lelah melakukannya
Itulah aku untukmu….mencoba menjadi mataharimu
Aku cinta kamu…

-rizki ramadhian-

Jumat, 16 Maret 2012

jangan ragu


Kita sering sekali menghadapi masa-masa sulit didalam menentukan pilihan yang terbaik bagi kehidupan kita sendiri sebagai seorang manusia yang dikatakan dan bahkan diciptakan secara sempurna oleh sang pencipta kita baik itu dari segi pikiran, akal, kemampuan dan hal lainnya yang tidak dimiliki oleh makhluk lain di bumi ini…
Berapa banyak waktu yang sering kita buang hanya untuk menakuti sesuatu hal yang bahkan kita belum ketahui dan belum kita coba…memang hal yang paling sulit bagi manusia adalah didalam menentukan pilihan yang terbaik bagi hidupnya, kita sering kali ditakuti dan dihantui oleh yang namanya keraguan dalam memilih da menentukan sesuatu…
Kadang kita ingin melakukan hal yang belum pernah kita coba sama sekali di dunia ini…dan akhirnya sebelum memilih kita pastilah berinteraksi dengan otak dan hati untuk mencari jawaban tepat…dan tak jarang ada beberapa suara yang membingungkan kita didalam memilih keputusan tersebut…
Kita menjadi takut dan diserangoleh ribuan pertanyaan yang melemahkan dan bahkan kurang memotivasi..apakah benar? Apakah tepat? Apakah akan berhasil? Dan blab la bla bla lainnya yang sering membuat kita menjadi seperti orang bingung yang ketakutan didalam hidup ini…
Padahal semua itu belum kita coba tetapi sudah takut duluan dengan ribuan keraguan yang menyerang..dan bahkan kita sering kali membandingkan apa yang akan kita lakukan dengan kegagalan orang lain yang sebelum kita yang juga pernah mencobanya,,,kita sering takut gagal dan jatuh seperti orang lain yang sudah lebih dulu mencobanya,,,dan bahkan kita sangat takut disaat apa yang kita coba itu kemudian menjadi gagal dan kemudian menjadi bahan ocehan oraang-orang yang ada disekeliling kita…
Ada yang mnegatakan rejeki tak lari kemana…yah mememang rejeki tak lari kemana..rejeki itu ada didepan kehidupan kita dan ada didepan penglihatan kita yang sering kita sebut dengan percaya….bukan rejeki yang kemana, tapi justru kitalah yang harus bertanya kemana kita sebenarnya mencarinya…
Rejeki itu tidak akan kemana-mana asalkan kita berada di jalan yang benar utnuk mencapainya dengan usaha dan percaya serta doa….
Jangan ragu didalam mencari jalan menuju rejeki..hanya itu.

-rizki ramadhian-

the truth about me - sorry


Dari kecil aku ini adalah termasuk anak yang suka berharap, mengharapkan sesuatu yang ku inginkan itu memang wajar sih, tapi terkadang aku sering berharap terlalu jauh dan sangat mengharapkannya untuk terwujud hingga tak jarang aku kecewa karena harapanku itu tidak ada yang terwujud…aku juga sering melakukan beberapa kegiatan dengan berharap dengan kegiatan yang aku lakukan itu aku akan mendapatkan sesuatu dari orang tuaku seperti ucapan keberhasilan yang istimewa, hadiah atau apalah itu semua…memang terkesan aku seperti anak yang tidak bersyukur kepada kehidupanku…padahal aku tahu kalau orang tuaku itu mengharapkan aku untuk menjadi seseorang yang bisa dibanggakan…dan jasa mereka sangatlah besar terhadapku sebagai anaknya, mereka telah menyekolahkanku, membiayaiku dan sebagainya, tapi di satu masa aku akhirnya berhasil mengecewakan mereka dengan menjadi sosok anak pembangkang yang sangat jauh dari harapan mereka, mereka menyekolahkanku di pesantren dengan harapan bisa membuatku menjadi anak yang soleh dan rajin ibadah, tapi akhirnya aku dikeluarkan karena predikat nakalku…lalu sesampainya di masa sekolah menengah atas aku juga bukanlah anak yang rajin belajar dan sering mendapatkan nilai yang bagus…aku sadar aku sudah jauh dari semua harapan kedua orang tuaku….
Hingga aku pernah berpikir bahwa mereka sudah tidak perduli dengan apa yang kulakukan, aku tahu beban mereka begitu berat dalam membesarkanku, mereka adalah orang tua yang kuat menghadapi masalah anak-anaknya…cobaan mereka sangatlah banyak…dan bukannya meringankan beban sekarang aku berpikir bahwa aku malah semakin menambah beban mereka saja…lalu aku ini apa???
Aku sering berharap bisa menjadi seperti yang mereka inginkan, tapi semua itu kini hanya menjadi ungkapan basi dari seorang anak bodoh sepertiku ini….
Terkadang aku ingin mengetahui isi hati mereka mengenai diriku ini…apakah mereka bahagia memiliki aku sebagai anaknya?apakah mereka bangga denganku?apakah mereka membenciku?atau mereka tak mengharapkanku???aku ingin tahu isi hati mereka tentang aku….
Aku Cuma mau mereka tersenyum melihatku disaat aku berhasil,aku Cuma ingin mereka bangga denganku suatu saat nanti, aku ingin mereka menangis bahagia karena aku…
Jika diberi kesempatan kedua maka aku ingin mereka tak pernah memilikiku agar mereka tak merasakan beban seperti saat ini yang memiliki seorang anak yang jauh dari harapan mereka…andai itu terjadi…
Ayah , ibu….maaf telah menjadi seseorang yang mengecewakan kalian…aku ingin menangis jika diizinkan oleh tuhan dihadapan kalian sambil mengatakan segala kebodohan dan mengakui kesalahan-kesalah bodohku ini,aku ingin meminta maaf sambil mencium tangan kalian dan memohon agar tetaplah percaya bahwa aku ini bisa membanggakan kalian kelak…
Aku sadar beban kalian begitu banyak tercipta hanya karena aku,maafkan aku……………
Maaf telah banyak menuntut keinginanku tanpa banyak memberikan kalian apa-apa,maaf karena telah membuat kalian mempunyai anak seorang pecundang…maaf,maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maafkan aku….


Kamis, 08 Maret 2012

rejeki atau berkah??


Rejeki atau berkah, sebenarnya apa itu rejeki dalam arti yang sebenarnya??? Untuk kita orang awam yang sering mengucapkan kata rejeki dan bahkan meminta rejeki kepada tuhan bagi kita rejeki itu tentu sebuah hadiah ataupun kejutan dari doa yang terkabulkan dan berwujud materi…uang, harta, mobil mewah, rumah megah dan lainnya yang berupa materi maka akan kita sebut sebagai rejeki..ya kan??
Dan itulah yang terdapat didalam benak saya selama hidup bahwa materi itu rejeki, dan rejeki itu materi…hingga sering membuat saya mengeluh jika tidak mendapatkan materi yang berlimpah di dalam hidup saya…
Kita sering mencari kerja berdasarkan gaji yang akan diterima, posisi jabatan yang akan kita duduki dan lainnya yang hanya mengumbar gengsi yang tidak pantas di sebut sebagai rejeki…
Hingga akhirnya saya melakukan percakapan singkat melalui telepon dengan orang tua saya disaat saya tengah baru lulus dari kuliah dan sedang mencari pekerjaan…saya bertanya kepada orang tua saya tentang pendapatnya untuk saya yang sedang menolak sebuah pekerjaan karena factor gaji yang kecil bila saya ambil pekerjaan tersebut…lalu dengan tegas dan bijaksana serta dengan nada yang tenang orang tua saya menasehati…dia berkata bahwa rejeki itu bukan semuanya tentang materi..jika kita mencari rejeki yang berupa materi maka dunia kita ini akan hampa tanpa pelajaran yang berarti…kata orang tua saya rejeki itu bisa berupa apa saja, mendapatkan teman yang baru dilingkungan yang baru itu juga bisa disebut sebagai rejeki,mendapatkan ilmu dan pelajaran baru juga rejeki,  sehat dan tidak sakit itu juga rejeki, masih bisa berbicara itu rejeki, masih bisa makan itu rejeki, mendapat pekerjaan itu juga rejeki…sebuah rejeki jika kita tidak menilainya berdasarkan materi saja maka insa allah rejeki yang kita tidak duga akan dating dengan sendirinya di kehidupan kita…
Akhirnya saya sedikit sadar dengan apa yang orang tua saya katakan, itu sedikit membuka pikiran saya bahwa apa yang saya pikirkan tentang rejeki itu semua salah, dan sekarang saya lebih tegar dalam menjalankan apapun…jika saat ini bukan waktunya untuk mendapatkan rejeki yang kita mau maka percayalah bahwa suatu saat ada rejeki besar yang tak terduga yang akan kita dapatkan dan diberikan tuhan sebagai hadiah terindah kelak…
-rizki ramadhian-