Kamis, 02 Juni 2011

suara pecundang yang tak bisa mendapatkan dan mengalahkan cintanya

bertahun-tahun dia habiskan dengan kehampaan dan kegagalan serta iri dengki tergadap orang lain yang mampu memiliki cinta ...dia selalu merasa tidak percaya diri dengan apa yang dia miliki untuk dapat menaklukkan seorang wanita yang dia cintai, berjuta sajak puisi dadakan yang tercipta secara instan pun kerap tercipta dari dalam hati yang kemudian di iringi dengan nyanyian melankolis elegi patah hati yang mampu mewakili rasa sakit hati dan perihnya hati...dia hanya mampu menjaga pujaan hatinya yang tak kesampaian dengan doa , dia hanya berani mengucapkan cintanya dalam hati , dia hanya mampu mamandang dan mengkhayalkan cintanya tanpa pernah memilikinya...dia selalu berkata seandainya kau milikku, seharusnya kau milikku, kau lebih baik denganku dan bla bla blabla bla dan lainnya dalam hati sambil berharap dia bisa mendengarnya , dia ingin sekali kisah cintanya terjadi seperti kisah-kisah romantika drama dalam televisi yang berakhir dengan tangis haru bahagia...dia lebih sering mundur sebelum maju, pasrah sebelum mencoba dan putus asa sebelum tahu...memang benar-benar pecundang..dia selalu menyerahkan nasib cintanya pada waktu dan tuhan...berhentilah menjadi pecundang yang kalah pada sesuatu yang disebut orang dengan problema cinta, lihatlah dirimu begitu dan terlalu berharga untuk menyerah pada cinta yang kau impikan dalam mimpi, buatlah kenyataan, bukan keputus asaan..yakinlah cinta yang kau punya itu tertuju pada seseorang yang benar-benar layak..yang mau menerima apa adanya dengan ketulusan hati mencintai...jangan berkecil hati sebagai pecundang, karena setiap pecundang pun bisa menjadi pemenang yang terhormat jika kita percaya dan mau berusaha, tersenyumlah untuk dunia dan cinta....


-rizki ramadhian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar