Sabtu, 23 April 2011

puisi malam

keheningan kembali menyekap kebisingan setelah matahari tertelan lautan,tak ada jiwa yang memberi ucapan selamat malam di saat harapan terhipnotis pada khayalan,penciptaku pun lelah menghadapi khyalanku setiap malam,usahaku tak maksimal hingga siang malamku tetap sama
telah mencoba tak berhasil,ku takut karena ku malu dan ragu,coba tuk semangat dan berdiri lagi tapi kalah dan gagal itu selalu menemaniku tak seperti berhasil yang belum mau menjadi temanku,yang mana yang harus kupilih,biarkan aku yang mencarinya dalam keraguan atau biarkan dia yang menemukanku dalam kepastian?
-rizki ramadhian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar